Postingan

Sebuah Asteroid Raksasa Berukuran 2,5 Kali Lebih Besar Dari Gedung Empire State Building New York Dekati Bumi

Jakarta - Sebuah asteroid raksasa dengan ukuran lebar lebih dari 1.066,8 meter (3.500 kaki) meluncur mendekati Bumi. Namun jangan khawatir, asteroid yang ukurannya 2,5 kali tinggi Empire State Building New york city tidak menghantam Bumi. Dikutip dari laman bgr, Rabu (12/1/2021), planet yang diberi nama Asteroid 7498 (1994 PC1) melintasi Bumi pada tanggal 18 Januari 2022 dalam jarak 1,2 juta mil dari Bumi atau setara 5 kali jarak Bumi-Bulan. Meskipun ukurannya masif, Asteroid 7498 (1994 PC1) tidak akan menimbulkan masalah. Karena jaraknya jauh dari Bumi, peluang melihat planet raksasa ini dengan mata telanjang sangat tipis. Diperlukan teleskop kecil untuk bisa melihat Planet 7498 ketika melintas dekat Bumi. Tetap harus mengarahkan teleskop itu ke arah dan waktu yang tepat. Asteroid raksasa ini pertama kali ditemukan oleh Robert McNaught pada Agustus 1994. McNaught dikaitkan dengan penemuan itu, tetapi astronom lain sebelumnya mengamati asteroid tersebut. Para astronom m

Roket Simorgh Milik Iran Alami Kegagalan Karena Tidak Ada Obyek Terdeteksi di Orbit

Jakarta - Roket Simorgh milik pemerintah Iran yang membawa tiga muatan tampaknya telah mengalami kegagalan karena tidak ada objek yang terdeteksi di orbit. Dilaporkan Media Iran, Roket Simorgh diluncurkan dari Pusat Luar Angkasa Imam Khomeini, Provinsi Semnan, Iran, pada Kamis 30 Desember 2021 pukul 07.00 waktu setempat. Media Iran mengklaim bahwa Roket Simorgh sukses melakukan peluncuran dan mencapai ketinggian 470 kilometer dan kecepatan 7,35 kilometer per detik (7.350 meter per detik). Namun, dari data ini, menurut laman nasaspaceflight yang dipublish 30 Desember 2021, menimbulkan pertanyaan. Apakah ini adalah penerbangan uji suborbital yang berhasil atau peluncuran yang tidak mencapai orbit, sebab posisi yang ditetapkan kurang sedikit untuk mencapai orbit. Menurut Jonathan McDowell seorang astronom di Pusat Astrofisika, keterangan kecepatan 7,35 km per detik (7.350 meter per detik) tidak disebut secara rinci. Apakah itu kecepatan inersia atau kecepatan relatif Bumi. K

Badan Antariksa Eropa Temukan Oasis Raksasa Air Tersembunyi di Bawah Permukaan Mars

Sebuah waduk raksasa berisi air tersembunyi ditemukan beberapa meter di bawah permukaan Mars oleh pengorbit ExoMars milik Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA). ExoMars menemukan air dalam jumlah besar di ngarai Valles Marineris, ngarai terbesar yang diketahui di Tata Surya. Menurut para peneliti, 40 persen permukaan dengan luas wilayah 41.000 kilometer persegi kemungkinan berupa es air. Information yang dipancarkan instrumen Fine-Resolution Epithermal Neutron Detector (FREND) dari Trace Gas Orbiter (TGO) menemukan tingkat hidrogen yang sangat tinggi, bersama oksigen membentuk air di sebuah situs bernama Sincerity Mayhem, sebuah wilayah terletak di jantung Valles Marineris. Karena kehidupan di Bumi sangat tergantung pada air, bukti keberadaan air di Mars bisa menjadi petunjuk penting bahwa earth ini pernah menjadi rumah bagi makhluk hidup, atau bisa jadi ada kehidupan di Mars. Penelitian yang merupakan bagian dari operasi bersama antara ESA dan badan antariksa Rusia, Rosco

Parah Peneliti Tak Sengaja Menemukan Ikan Aneh yang Terekam Video Memiliki Kepala yang Transparan

California -  Seekor ikan aneh berhasil terekam kamera video para peneliti. Ikan tersebut punya kepala yang transparan hingga organ dalamnya dapat dilihat dengan mata telanjang. Video clip ikan aneh tersebut, yang dikenal sebagai barreleye fish (Macropinna microstoma), diambil oleh para peneliti Monterey Bay Fish tank Research Institute (MBARI). Ia terekam kamera saat para peneliti melakukan ekspedisi di lepas pantai The golden state pada Kamis (9/12) dengan menggunakan kendaraan yang dikendalikan dari jarak jauh. Seperti terlihat dalam video clip yang direkam para peneliti, ikan aneh ini punya kepala tembus pandang. Di dalam kepala transparan itu, kita dapat melihat dua buah mata hijau yang bersinar di dalamnya. Barreleye fish juga memiliki lekukan kecil di wajahnya. Lekukan ini adalah organ penciuman mereka, yang pada dasarnya merupakan lubang hidung. Nama barreleye fish sendiri merujuk kepada kemampuan matanya yang fleksibel. Karena kepalanya transparan, ia bisa melihat ke atas mel

Berita Mengejutkan Sebuah Robot Penjelajah Memfoto Objek Misterius di Bulan

Jakarta -  Robot penjelajah milik China bernama Yutu 2 dilaporkan melihat objek misterius berbentuk kubus di Bulan. Objek misterius tersebut, yang diberi julukan 'mystery hut', bahkan berhasil diabadikan dalam bentuk foto. Menurut laporan Our Space, media sains yang berafiliasi dengan Badan Antariksa Nasional China ( CNSA ), robot Yutu 2 melihat objek misterius tersebut di kawah Von Kármán yang berada di sisi jauh Bulan pada November lalu. Objek misterius itu diperkirakan hanya berjarak 80 meter dari Yutu 2. "Hal ini sangat menarik. Kita harus menyelidikinya," kata para ilmuwan dengan tim misi tersebut, dikutip dari South China Morning Article. Sementara para peneliti sedang menyelidiki objek misterius tersebut lewat robot Yutu 2, Our Room menjulukinya sebagai mystery hut atau gubuk misteri. Bagaimanapun, nama itu tampaknya hanya berupa julukan sementara alih-alih deskripsi yang akurat. Menurut laporan Space, tim ilmuwan China membutuhkan 2-3 hari lunar (atau sekitar

China Meluncurkan Empat Misi Luar Angkasa Dari 3 Pangkalan Berbeda Dalam Rentang Seminggu

Jakarta - China telah meluncurkan empat misi luar angkasa dari tiga pangkalan antariksa berbeda dalam rentang waktu seminggu. Empat misi peluncuran roket ini menambah jumlah total upaya peluncuran misi ke luar angkasa China tahun ini menjadi 47 kali, termasuk jumlah dua yang gagal. Peluncuran misi ke luar angkasa mengangkut kargo ke orbit untuk komunikasi militer, pengawasan radar, dan pencitraan optik. Dikutip dari laman spaceflightnow, Rabu (1/12/2021), gelombang peluncuran dimulai pada 20 November 2021 dengan peluncuran roket Lengthy March 4B dari pangkalan peluncuran Taiyuan di provinsi Shanxi, di Cina utara. Roket Long March 4B membawa satelit penginderaan jauh optik resolusi tinggi. Satelit ini adalah yang ketiga dari serangkaian satelit observasi Bumi kelas Gaofen 11. China telah merilis sedikit informasi tentang desain atau kemampuan satelit Gaofen 11. Satelit ini akan memberikan penampakan survei tanah, perencanaan kota, desain jaringan jalan, pemantauan perta

Ilmuwan Jelaskan Dampak Dari Ribuan Satelit Yang Mengorbit di Bumi, Sebagai Berikut

Jakarta - Perkembangan teknologi yang makin pesat menjadi salah satu hal yang menyebabkan meningkatnya pemakaian satelit buatan. Sedikitnya, hingga saat ini sudah ada ribuan satelit telah diluncurkan di orbit Bumi. Profesor Fisika di College of Massachusetts Lowell sendiri menyebut jumlah satelit yang diluncurkan pada 2020 sebanyak lebih dari 1300 satelit. Sementara ini, pada 2021 diperkirakan lebih dari 1400 satelit baru mengorbit Bumi yang menyusul diluncurkan. Adapun secara total, menurut United Nations' Outer Space Furnishings Index, ada sekitar 7.500 satelit aktif di orbit Bumi rendah (LEO) pada September 2021. Kendati demikian, peluncuran satelit ini ibarat pedang bermata dua, di satu sisi mendukung perkembangan teknologi, tetapi di sisi lain satelit mengorbit Bumi juga dapat menimbulkan permasalahan baru. Dikutip dari Live Scientific research, Senin (22/11/2021) berikut beberapa permasalahan atau dampak yang berpotensi timbul akibat banyaknya satelit di orbit