Peniliti Membuktikan Hibrid Manusia Purba Yang Ada Sejak 50,000 Tahun Lalu
Jakarta - Baru-baru ini para peneliti berhasil mengungkap hibrid manusia purba
yang berasal dari sekitar 50.000 tahun lalu. Tidak seperti spesies yang
dikenal, fosil manusia purba ini kemungkinan hasil perkawinan
Nenaderthal-Denisova dan leluhur manusia lain yang belum terungkap.
Untuk mendapatkan bukti-bukti ini, mereka menggunakan kecerdasan buatan
untuk mengidentifikasi fosil 'hibrid' gadis remaja yang ditemukan pada
2018 lalu.
Dikutip dari Scientific research Alert, Senin (25/10/2021), awalnya fosil ini dikira hasil perkawinan antara manusia purba Nenanderthal dan Denisovan. Namun dengan teknik statistik yang disebut
inferensi Bayesian, para peneliti menemukan bukti dari apa yang mereka
sebut "introgresi ketiga".
Ilmuwan memastikan kalau fosil ini berasal dari populasi kuno 'hantu'
yang dikawinkan dengan manusia modern-day selama manusia purba eksodus
dari Afrika ke benua lain di dunia.
"Populasi ini terkait dengan clade Neanderthal-Denisova atau menyimpang
lebih awal dari garis keturunan Denisova,"tulis para peneliti dalam
makalah mereka yang dikutip Scientific research Alert, Senin
(25/10/2021).
Kemungkinan lain, bisa saja populasi ketiga dalam sejarah seksual
manusia purba ini merupakan campuran dari Neanderthal dan Denisova. "Teori kami bertepatan dengan spesimen hibrid yang ditemukan baru-baru
ini di Denisova, meskipun kami belum dapat mengesampingkan kemungkinan
lain," kata salah satu tim, ahli genom Mayukh Mondal dari Universitas
Tartu di Estonia.
Tim peneliti lain mengidentifikasi bukti dari apa yang mereka sebut
perkawinan silang antara Denisova dan Caveman. Makalah yang diterbitkan
pada awal 2019 menelusuri bagaimana spesies yang punah itu kawin dengan
spesies sebelumnya.
Komentar
Posting Komentar